Tirai Menguak Langkah
Penulis: Dr. Ir. Syarif Hidayat Category: Publisher: UAI Press Laman: 213 Negara: Indonesia Bahasa: Bahasa Indonesia Dimension: 14,8x21 File Size: 23mbBuku ini merupakan refleksi dari kehidupan. Renungan atas perjalanan hidup. Kalau kita dengan akal sehat (serta iman) memikirkan, menghayati dan mencari hikmah dibalik semua peristiwa itu, kita akan merasakan bahwa kita sedang “diperjalankan Allah” di muka bumi untuk “menemukan Allah sendiri” dalam arti perbuatan dan sifat-sifat Allah. Alhamdulillah kalau kita dengan husnuzzon berhasil dan sadar bahwa kita sedang “diperjalankan-Nya” untuk menemukan hakikat Dia.
Aku ingin menggunakan idea ini sebagai titik berangkat menuliskan buku perihal “mengembangkan kerinduan untuk bertemu dengan Allah”. Karena sesungguhnya kita kan menginginkan kehidupan yang bermakna sesuai kehendak Allah. Allah menyuruh kita menyusuri jalan kehidupan ini. Rasanya hanya dengan rasa rindu bertemu Allah itu semua kegiatan yang kita lakukan dengan sadar, dan semua peristiwa yang kita alami akan terasa nikmat. Peristiwanya bisa saja menyakitkan atau tidak menyenangkan hati, atau bahkan berupa kegagalan. Dan kita bisa dengan sadar mensyukuri apapun karunia dan rezeki yang kita terima setiap saat kehadirannya.
Ujung-ujungnya adalah bahwa pada saat sakaratul maut tiba, kita dapat dengan tabah dan sabar bahkan bersuka-hati akan bertemu dengan Allah, walaupun sakaratul maut itu sesungguhnya menyakitkan.
Aku berusaha untuk menyusun tulisan ini mengikuti konsep urutan proses sufistik takhalli – tahalli – tajalli [pengamatan & pensucian kekotoran – pengisian secara konsisten – penyatuan & kebersamaan] karena urutan ini selalu muncul dalam benakku saat menuliskan pikiran-pikiranku. Mudah-mudahan pembaca dapat melihat proses itu baik dalam susunan daftar isi maupun uraiannya sendiri. Mudah-mudahan pula dengan buku ini aku berupaya melakukan muhasabah diri, sebelum nanti dihisab di alam akhirat. Sejujurnya aku mengalami kesulitan besar saat menyusun urutan buku ini karena aku rasakan bahwa satu bab dengan bab lainnya sebetulnya terintegrasikan. Satu sama lain saling mengisi dan menjelaskan. Makna dari perjalanan hidup ini semakin lama semakin menyatu – konvergen – menuju kepada kesadaran bahwa aku berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Kembali